Tiongkok Gelontorkan Rp 10 T untuk Muslim Uighurs
jpnn.com, URUMQI - Mengentaskan Xinjiang dari kemiskinan menjadi salah satu cara pemerintahan Presiden Xi Jinping untuk menjinakkan wilayah tersebut.
Xinjiang alias Wilayah Otonomi Xinjiang Uighur itu memang bergolak. Jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah Tiongkok lainnya, konflik paling sering pecah di Xinjiang.
Selama beberapa tahun terakhir, Xinjiang menjadi sasaran razia keamanan pemerintah. Sebab, ada banyak kelompok radikal yang menuntut merdeka dari Beijing.
Karena mayoritas penduduknya muslim, pergolakan di Xinjiang sering dikaitkan dengan ISIS. ’’Kabarnya, ada banyak pejuang ISIS asal Xinjiang di Iraq dan Syria yang siap menyerang Tiongkok,’’ tulis Al Jazeeraa, Senin (19/2).
Laporan itu jelas membuat Xi dan para pejabatnya khawatir. Mereka tidak mau etnis Uighur yang membentuk lebih dari 45 persen populasi Xinjiang bakal lebih rajin menggelorakan separatisme jika terus-menerus merasa diabaikan.
Maka, pemimpin 64 tahun itu berusaha merangkul mereka lewat program pengentasan kemiskinan. Dia berharap program tersebut bisa mencegah kelompok-kelompok separatis Uighur jadi radikal.
Tahun lalu, Xi mengalirkan sejumlah besar bantuan finansial ke Xinjiang. Dari total dana pengentasan kemiskinan nasional sebesar USD 960 juta atau sekitar Rp 13 triliun, sebanyak 80 persen atau sekitar Rp 10 triliun lari ke sana. Tepatnya ke empat county termiskin di wilayah tersebut. Yakni, Kashgar, Hotan, Kizilsu, dan Aksu.
’’Kali ini, pemerintah menyasar 22 county di Xinjiang,’’ terang seorang pejabat Beijing kepada Xinhua.