Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tiongkok Protes Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara

Kamis, 02 Desember 2021 – 23:46 WIB
Tiongkok Protes Latihan Militer Indonesia di Laut Natuna Utara - JPNN.COM
Wakil Menteri Kelautan Indonesia Arif Havas Oegroseno menunjuk lokasi Laut Natuna Utara pada peta baru Indonesia saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Indonesia, 14 Juli 2017. (Reuters: Beawiharta)

Farhan mengatakan Tiongkok, dalam surat terpisah, juga memprotes latihan militer Garuda Shield yang sebagian besar dilakukan di darat pada Agustus, yang berlangsung selama kebuntuan jalan tengah dengan Tiongkok soal batas wilayah.

Latihan yang melibatkan 4.500 tentara dari Amerika Serikat dan Indonesia itu merupakan latihan gabungan rutin sejak 2009. Menurut Farhan, ini adalah protes pertama Tiongkok terhadap latihan itu.

"Dalam surat resmi mereka, Pemerintah Tiongkok mengungkapkan keprihatinan mereka tentang stabilitas keamanan di wilayah itu," katanya.

Ketegangan di laut

Data pergerakan kapal menunjukkan, beberapa hari setelah rig semi-submersible Noble Clyde Boudreaux tiba di Blok Tuna di Laut Natuna untuk mengebor dua sumur appraisal pada 30 Juni, sebuah kapal Penjaga Pantai Tiongkok berada di lokasi.

Tak berapa lama, kapal Penjaga Pantai Indonesia juga ikut berada di sana.

Menanggapi pertanyaan dari Reuters, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan kapal Penjaga Pantai Tiongkok "melakukan kegiatan patroli normal di perairan di bawah yurisdiksi Tiongkok." Kemlu Tiongkok  tidak menanggapi pertanyaan tentang komunikasi dengan Indonesia selama pengeboran.

Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak menanggapi permintaan komentar.

Selama empat bulan setelahnya, kapal Tiongkok dan Indonesia saling terlihat di sekitar ladang minyak dan gas, sering kali datang dalam jarak 1 mil laut satu sama lain, menurut analisis data identifikasi kapal dan citra satelit oleh Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), sebuah proyek yang dijalankan oleh Pusat Studi Strategis dan Internasional yang berbasis di Amerika Serikat.

Para pemimpin Indonesia memilih tetap diam untuk menghindari konflik atau pertengkaran diplomatik dengan Tiongkok

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close