Tips Ketika Tiba-tiba Bertemu Ular Berbisa
jpnn.com, PALANGKA RAYA - Sang pawang ular, Rizky Ahmad alias Dewa, 19, yang dipatuk King Kobra pada Minggu (8/7), meninggal dunia, Senin (9/7).
Rizky sempat mendapatkan perawatan sekitar 25 jam di di RSUD dr Doris Sylvanus, Palangka Raya, Kalteng.
Kabid Diklit Pengembangan SDM dan Humas RSUD dr Doris Sylvanus, dr Theodorus Sapta Atmadja menekankan pentingnya penanganan pertama saat terkena gigitan ular berbisa. Walaupun memang untuk kasus Rizky sudah cukup cepat mendapat penanganan sekitar setengah jam setelah tergigit.
Namun pada pertolongan pertama harus tepat, terutama dalam membendung aliran darah (turn nicket). Pembendungan harus dilakukan di daerah sebelah atas gigitan agar racun tersebut tidak menyebar cepat. “Ikatannya pun harus berada di antara tekanan darah atas dan bawah,”tegasnya.
Terpisah, Dokter Hewan BKSDA Kalteng, drh M Hifzi menyarankan ketika bertemu dengan ular berbisa, langkah awal yang perlu dilakukan adalah berdiam saja. Tidak perlu banyak bergerak karena ular sebenarnya memiliki penglihatan yang agak rabun.
“Ular akan mengira kaki sebagai pohon dan cenderung akan mengabaikan keberadaan manusia. Tetapi jika banyak bergerak, atau jingkrak-jingkak karena panik ular akan mengira anda sebagai ancaman,” ucap dia.
Saat diam tersebut harus mencari cara untuk menghindar dari ular tersebut. Salah satunya membuat suara keras (kegaduhan). Suara yang keras ada kalanya membantu kita mengusir ular. Ular tidak memiliki telinga, tetapi mereka sensitif terhadap getaran.