Tirta Investama Dukung Kampanye Pencegahan Stunting
Dia menambahkan, apabila kondisi tersebut terus dibiarkan, investasi apa pun yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi tidak optimal.
“Sebab, apa pun yang kita beri, guru, laboratorium, kurikulum, atau pelatihan menjadi kurang optimal karena kemampuan otak anak-anak kita dalam menyerap ilmu pengetahuan terbatas,” jelas Moeldoko.
Pada usia produktifnya, anak stunting berpenghasilan 20 persen lebih rendah daripada anak yang tumbuh optimal.
Stunting juga bisa menurunkan produk domestik bruto (PDB) negara sebesar tiga persen.
Bagi Indonesia, kerugian akibat stunting mencapai sebesar Rp 300 triliun per tahun.
Kampanye Nasional Pencegahan Stunting ini sekaligus implementasi dari pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada 16 Agustus 2018 lalu yang menegaskan bahwa pembangunan SDM diawali dari kandungan.
“Kalau kita cegah stunting dari sekarang, pada tahun 2040 nanti, ketika anak-anak ini berusia 22 tahun, mereka akan jauh lebih hebat daripada generasi sebelumnya. Ini investasi jangka panjang kita sebagai bangsa,” tegas Moeldoko. (jos/jpnn)