Titi Honorer K2: Kami Dipelihara dengan Janji Dijadikan PNS
"Kalau minta-minta urunan ke teman-teman, kasihan. Banyak di antaranya yang hidup kesusahan. Jadi kalau dibilang guru honorer hidupnya mapan itu enggak benar. Kalau ada hanya segelintir," ucapnya.
Makkullau pun meminta pemerintah untuk melihat pengabdian honorer K2. Kalau mereka tidak lulus tes wajar saja karena sudah lama tidak sekolah. Berbeda dengan pelamar umum yang baru selesai mengecap pendidikan sehingga aneh bila tidak lulus passing grade.
"Daripada memberikan jatah kepada pelamar umum, lebih baik kami guru honorer tua. Guru honorer tua bisa mengajarkan siswa tentang attitude," tuturnya.
Menurut Makkullau, ada perbedaan mencolok antara guru honorer tua dan muda. Guru honorer tua lebih sabar dalam menangani siswa. Sebaliknya guru muda tidak sabar dan kurang attitude-nya.
Dia khawatir, bila siswa diajari guru muda, nilai kesopanan tidak ada lagi. Apalagi, anak-anak zaman now semakin tergerus etika sopan santun saat berhadapan dengan orang lebih tua.
"Kami masih memegang prinsip menghormati yang lebih tua. Jadi bapak presiden, kalau ingin menyelamatkan generasi ini maka angkatlah kami jadi PNS. Jangan bapak berikan kepada guru-guru muda yang belum terbukti pengabdiannya," pungkasnya. (esy/jpnn)