TKI Harus Bisa Jadi Wirausaha
Senin, 14 Juni 2010 – 05:36 WIB
Pemimpin BNI Wilayah 06 (Jatim) M. Kosim Hariono menyebutkan bahwa para TKI ini memiliki potensi besar untuk menjadi UKM. Karena itu program serupa macam ini sangat positif untuk membantu mereka. "Melalui kegiatan ini kami merintis agar TKO yang kembali ke tanah air bisa berusaha. Uang yang mereka dapatkan tidak lagi digunakan untuk konsumsi saja namun juga modal usaha. Kami akan meberikan pendampingan bagi mereka yang ingin membangun usaha sendiri," tegas dia.
Dalam tahap awal pelatihan tersebut, para TKI ini diberikan pengetahuan akan pilihan menjadi karyawan atau wirausaha, juga tips dan trik mendirikan serta menjalankan usahanya, mencari dan mengatasi masalah permodalan, maupun cerita sukses serta kegagalan saat mendirikan usaha. " Para Kensusei ini seharusnya bisa menjadi pendorong UKM dengan basis teknologi. Sebab mereka di Jepang belajar, tidak saja sekedar bekerja. Sehingga mereka juga merupakan transfer technology agent bagi Indonesia khususnya Jatim. Mulai di bidang permesinan, insutri komponen, hingga agribisnis," lanjut Dodik.
Jumlah TKI terdaftar di Jatim sampai akhir tahun ini diperkirakan 60 ribu dengan berbagai negara tujuan anatara laian Malaysia, Timur Tengah dan Asia Timur. TKI juga memberikan sumber devisa. Terlihat dari jumlah remitensi (pengiriman uang) ke Jatim diperkirakan mencapai Rp 3 triliun per tahun. Puncak pengiriman terjadi pada momen tahun baru, bulan puasa/Idul Fitri dan tahun ajaran baru sekolah. Daerah penerima remitence terbesar adalah Malang, Tulungagung, Blitar, dan Ponorogo, dan Madura yang memang terkenal sebagai daerah pengiriman TKI. (*/jp)