Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

TKN Menduga Ada Pihak Merancang Skenario Kisruh, Siapa?

Rabu, 24 April 2019 – 11:16 WIB
TKN Menduga Ada Pihak Merancang Skenario Kisruh, Siapa? - JPNN.COM
DEKLARASI LAGI: Jumpa pers Prabowo Subianto dan Sandiaga S Uno di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (18/4) untuk mendeklarasikan kemenangan di Pilpres 2019. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres - Cawapres Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Inas N Zubir menilai, kubu pasangan Capres Prabowo Subianto - Sandiaga Salahudin Uno tidak siap kalah. Karena itu, kemudian patut diduga pihak-pihak tertentu merancang skenario yang membuat keadaan kisruh.

Misalnya, dengan mendeklarasikan klaim - klaim kemenangan. Padahal, quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan pasangan calon presiden nomor urut 01 unggul. Real count sementara KPU juga menunjukkan hal yang sama.

BACA JUGA: Keluarga Alumni Universitas Jember Ajak Kubu Jokowi dan Prabowo Menahan Diri

Kemudian, kata Inas, terungkapnya dugaan kecurangan yang bertujuan menguntungkan kubu capres nomor urut 02 di Sumatera Barat, Jawa Barat, Nias dan sejumlah daerah lain, saat pemungutan suara.

"Mirisnya, (dugaan kecurangan) itu dilakukan oknum kelompok penyelenggara pemungutan suara yang umumnya pengurus RT dan RW setempat," ujar Inas di Jakarta, Rabu (24/4).

BACA JUGA: Pemungutan Suara Ulang, Ternyata Tetap Jokowi - Ma'ruf yang Menang

Inas menduga, oknum pelaku sengaja direkrut untuk berbuat kecurangan dengan cara memaksa masyarakat memilih paslon 02 atau mencoblos sendiri kertas suara untuk paslon 02.

Untungnya, kata Ketua DPP Partai Hanura ini, mayoritas rakyat Indonesia tetap menginginkan Jokowi melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. 

Inas menduga ada pihak yang merancang skenario kisruh dengan mendeklarasikan klaim kemenangan untuk Prabowo - Sandi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA