TKSK Garda Depan untuk Pelayanan Kesos Masyarakat Lapis Bawah
“Jeda waktu data yang sudah diedit dengan pembaruan di server SIKS-NG, bisa berbeda. Meskipun begitu, saat ini pembaruan SIKS-NG sudah lebih baik daripada sebelumnya,” kata Martini yang sudah bertugas sejak 2011.
Martini mengatakan sebagai garda yang bersentuhan dengan masyarakat di lapangan, TKSK harus menghadapi berbagai pertanyaan termasuk seputar bantuan yang mereka terima.
“Misalnya saldo kartu nol pas digesek di agen padahal belum dipakai. Ada juga yang protes karena yang lain sudah dapat, kok dia belum, dan sebagainya,” kata Tini – sapaan akrabnya.
Segala bentuk pertanyaan warga tersebut dijawab Martini dengan sigap. “Diperlukan adanya sosialisasi mengenai program-program Kemensos sehingga masyarakat bisa teredukasi,” kata Tini.
Oleh karena itu, dia harus melakukan pendataan dengan teliti sesuai dengan visi misi TKSK yang mengedepankan pelayanan profesional sesuai etika dan mengutamakan kepuasan penerima manfaat.
Tidak hanya keluhan, penerima manfaat di Kelurahan Jatimakmur juga berterima kasih kepada Tini. “Rasanya senang sekali bisa membantu sesama, mengingatkan saya untuk selalu bersyukur,” katanya sambil tersenyum.
Selain pendataan warga miskin, TKSK juga mengikuti bimbingan teknis, hingga melakukan pendampingan berbagai program Kemensos seperti asistensi 26 jenis Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
“Yang tidak kalah penting, TKSK juga berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan daerah dan tokoh masyarakat karena program kesos sejatinya memang bersifat multisektor,” katanya
Selain sebagai TKSK, Martini juga berstatus sebagai supervisor di Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) yang baru didirikan di Kota Bekasi. Puskesos merupakan miniatur dari Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT) di tingkat kabupaten/kota.