TNI Anggap Santoso Kecil, Tapi Polisi Ngaku Kesulitan
jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri hingga saat ini belum berhasil menangkap gembong teroris paling dicari di Indonesia, Santoso. Meski sejumlah kaki tangannya sudah disikat Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Santoso seakan masih aman bersembunyi di hutan Poso, Sulteng.
Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan mengatakan, pihaknya masih terus berupaya memburu Santoso. "Masalah Santoso itu sedang diintip-intip terus," tegas Anton di Mabes Polri, Rabu (1/4).
Anton mengaku tidak mudah menangkap Santoso, apalagi saat ini gembong teroris itu bersembunyi di hutan atau pegunungan Sulteng. "Jadi harus tepat sasaran, kami tidak mau menangkap orang yang salah," kata Anton.
Lantas apakah Polri perlu meminta bantuan TNI untuk menangkap Santoso? Dia menegaskan, dalam Undang-undang TNI jelas disebutkan bahwa TNI akan membackup penuh Polri. Menurut dia, diatur pula bahwa kapan dan dimana TNI harus berperan. "(Misalnya) ketika teroris itu sudah mengancam dengan kekuatan senjata besar," bebernya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta Santoso menyerahkan diri. Bahkan Moeldoko mengancam aparat keamanan akan membunuhnya apabila berhasil menemukan Santoso. "Nanti kalau ketemu TNI ada dua risikonya, mati atau dia (Santoso) menyerahkan diri," kata Moeldoko, Selasa 31 Maret 2015. (boy/jpnn)