TNI AU Punya 12 Penerbang C-130J Super Hercules
jpnn.com - JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) memiliki 12 pilot yang dapat menerbangkan C-130J-30 Super Hercules, seri terbaru Hercules buatan Lockheed Martin.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI R. Agung Sasongkojati menjelaskan sampai saat ini 12 penerbang TNI AU itu masih menjalani latihan terbang sampai akhirnya mereka memiliki jam terbang yang cukup untuk dapat menerbangkan C-130J-30.
"Mereka latihan setiap hari, terbang, terbang, terbang sampai pada suatu jam tertentu baru mereka dinyatakan bisa terbang," kata Agung menjawab pertanyaan wartawan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (15/8).
Menurut dia, penerbangan TNI AU perlu membiasakan diri dengan mengikuti rangkaian latihan dalam periode waktu tertentu. Sebab, saat bertugas nantinya, mereka juga harus mampu mendaratkan pesawat di tempat-tempat yang landasan pacunya pendek.
Dia menjelaskan bahwa Hercules ini bisa mendarat di landasan pacu yang panjangnya di bawah 1.000 meter, tetapi supaya aman tentunya di 1.500 meter.
"Nah, untuk itu, tentu kami harus siapkan juga, kalau dia terpaksa berhenti karena sesuatu, kita harus logistiknya sudah siap, orangnya siap," ungkap Agung.
Dia mengatakan penerbang Hercules seri terbaru memiliki tugas lebih berat, dibanding pilot pesawat yang lama. Agung menjelaskan kalau pesawat lama, satu kokpit berisi tiga orang, yakni kapten, kopilot dan navigator. Kalau pesawat Hercules seri terbaru, hanya kapten dan kopilot.
"Jadi, bebannya lebih berat buat kerjanya. Dia harus menghitung navigasi juga. Meskipun modern, tetapi tentunya bebannya lebih berat. Dia sudah tidak bisa nanya lagi (ke navigator), tetapi dia jawab sendiri. Dia mengecek itu sendiri. Dia menghitung sendiri buat dia terbang," ungkapnya.