TNI dan BKKBN Evaluasi Baksos KB 2013

jpnn.com - JAKARTA - Asisten Teritorial (Aster) Panglima TNI Mayjen TNI S Widjonarko mengatakan, rasio antara jumlah penduduk dengan ketersediaan pangan dan energi semakin tajam. Fakta tersebut menurut S Widjonarko, berdampak negatif terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pendidikan dan kesehatan.

Hal tersebut dikatakan Mayjen TNI S Widjonarko, mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, dalam acara evaluasi hasil Bakti Sosial (Baksos) TNI Keluarga Berencana Kesehatan (KB-Kes) Kemitraan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan TNI, di Ball Room Hotel Olive, Tangerang, Jumat (6/12). Acara dibuka oleh Kepala BKKBN Fasli Jalal, diikuti 138 Perwira.

Dijelaskannya, penduduk Indonesia saat ini sudah mencapai lebih dari 234 juta jiwa. Jumlah tersebut menduduki posisi keempat terbanyak di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat.

"Keterlibtan TNI dalam program bakti sosial kemitraan BKKBN bertujuan untuk membantu pemerintah mengendalikan jumlah penduduk agar tumbuh seimbang sesuai dengan ketersediaan pangan dan energi yang mampu dikelola oleh negara," tegasnya.

Selain itu lanjut S Widjonarko, keikutsertaan TNI dalam kegiatan Program KB bukan karena TNI memiliki kemahiran secara teknis dalam bidang KB, tetapi lebih didasari oleh karena TNI memiliki komitmen untuk turut serta membangun bangsa dan negara bersama komponen bangsa lainnya, yaitu menyiapkan penduduk agar memiliki kualitas yang baik.

"Organisasi TNI tersebar luas di seluruh pelosok tanah air dan memiliki struktur komando vertikal yang sangat solid, memudahkan TNI untuk memberikan dukungan kepada program BKKBN dalam percepatan pelaksanaan program KB secara nasional," ujarnya.

Terakhir, Panglima TNI dalam amanatnya berharap agar evaluasi di tahun 2013 mampu memberikan rekomendasi yang konkrit untuk program bakti sosial kemitraan BKKBN dengan TNI di tahun 2014.

“Teruskanlah kerja sama yang baik dengan jajaran BKKBN yang ada di daerah, laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dilandasi oleh jiwa sebagai tentara rakyat, tentara pejuang dan tentara professional”, harap Panglima TNI. (fas/jpnn)