TNI dan Tentara Malaysia Komitmen Menjaga Kawasan ASEAN
Marsekal Hadi juga menyampaikan dunia telah memasuki revolusi industri generasi 4.0 yang telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk spektrum ancaman yang harus dihadapi setiap negara.
Menurutnya, dunia yang semakin terhubung tanpa batas juga memungkinkan penduduk dunia berkomunikasi lebih mudah. Demikian pula para pelaku teror merekrut sel-sel tidur (sleeper cells) dan menciptakan pelaku teror individu (lone wolf) bahkan telah melibatkan seluruh anggota keluarga seperti yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu.
“Menyadari bahwa spektrum ancaman beragam tidak hanya dihadapi oleh Indonesia, namun juga terjadi di berbagai negara lain, maka TNI akan terus melanjutkan dan memelihara kerja sama dengan Angkatan Bersenjata negara-negara sahabat serta mempertimbangkan adanya saling berbagi informasi terkait dengan penanganan kejadian terorisme di masing-masing negara,” ujarnya.
Di hadapan para peserta, Panglima TNI berharap kehidupan masyarakat di sepanjang perbatasan kedua negara akan semakin sejahtera dan mampu menjadikan wilayah tersebut sebagai benteng kukuh guna mengadang kemungkinan masuknya pelaku teror dan kegiatan ilegal lainnya yang akan mengganggu hubungan baik kedua negara.
Sementara itu, Panglima ATM mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto atas berkenannya menjadi tuan rumah sidang ke-14 Malindo HLC tahun 2018.
Selanjutnya, Panglima ATM mengatakan pertemuan pada sidang ke-14 Malindo HLC tahun 2018 berlandaskan pada satu tujuan yaitu untuk memperkukuh kerja sama bidang pertahanan antara kedua negara Malaysia-Indonesia.
Panglima ATM juga berharap dalam sidang ke-14 Malindo HLC dapat bersama-sama memberikan komitmen dan semangat yang tinggi serta tekad guna mencapai kesepakatan kerjasama antarkedua negara.