TNI Kirim Panser Anoa ke Sudan
Ia juga berpesan agar ke depan PT Pindad meningkatkan standarisasinya karena saat ini TNI lebih mendukung untuk pengadaan alutsista dalam negeri. "Kepercayaan TNI harus dijaga dan tak berpuas diri, sehingga menyebabkan standarisasinya menurun," kata Moeldoko.
Panglima TNI menambahkan, pengunaan panser Anoa dalam misi perdamaian PBB, selain aman dan nyaman juga memberikan rasa kebanggaan kepada prajurit TNI bahwa alutsista dalam negeri bisa digunakan dalam misi perdamaian PBB di Darfur-Sudan.
"Ini akan memberikan kebanggaan bahwa alutsista dalam negeri digunakan dalam misi perdamaian PBB," kata Moeldoko.
TNI hingga kini telah membeli 226 unit Anoa dari PT Pindad, dengan rincian TNI memesan 154 unit (2008), pada 2011 sebanyak 11 unit, tahun 2012 61 unit, 2013 PT Pindad mendapat pesanan 82 unit.
Panser yang diserahterimakan merupakan panser dengan berbagai vvarian, terutama varian Armoured Personnel Carrier (APC) dan ambulance.
Plt Direktur Utama PT Pindad (Persero), Tri Hardjono, mengatakan, PT Pindad terus menggembangkan kemampuan yang dimilikinya terutama untuk meningkatkan dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan TNI yang semakin besar.
"Besar harapan kami, produk Pindad baik yang dihasilkan saat ini bisa digunakan terus oleh TNI dan menjadi kebanggaan Indonesia," katanya.
Ia menambahkan, produk pertahanan PT Pindad saat ini, antara lain, kendaraan taktis dan kendaraan tempur roda ban 4X4 Komodo dan 6X6 Anoa, senjata gengam pistol, senapan serbu, senapan mesin, pesawat mortir, dan sniper serta peralatan senjata pendukung operasi, seperti Silencer. (boy/jpnn)