TNI Survey Jembatan Moke dan Kpodo di Kongo
JAKARTA - Hujan deras yang melanda wilayah timur negara Republik Demokratik Kongo dan sekitarnya beberapa minggu terakhir, mengakibatkan dua jembatan pada lokasi berbeda mengalami kerusakan.
Kedua jembatan tersebut kata Perwira Penerangan Konga XX-J/Monusco Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto adalah jembatan Moke di Desa Moke, 15 Km sebelum Faradje dan jembatan Kpodo di Desa Kpodo, 15 Km setelah Faradje.
"Pihak Monusco (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) memerintahkan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-J/Monusco untuk menyurvei dua jembatan yang rusak tersebut," kata Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto, melalui rilisnnya, Selasa (6/8).
Dengan pengawalan dari pasukan khusus Guasfor, lanjutnya, tim survey Satgas Kizi TNI Konga XX-J/Monusco yang dipimpin langsung oleh Letkol Czi Irfan Siddiq selaku Komandan Satgas (Dansatgas) berangkat dari Base Camp Bumi Nusantara Dungu, Minggu (4/8) pukul 07.00 waktu setempat menuju lokasi jembatan yang rusak.
Menempuh perjalanan yang sukar karena melintasi jalan berlumpur dan dikelilingi hutan belantara selama 5 jam, akhirnya rombongan tim survey tiba di lokasi pertama yaitu jembatan Moke.
Setelah kurang lebih satu jam melaksanakan survey di lokasi pertama, rombongan melanjutkan perjalanan menuju lokasi kedua yang berjarak sekitar 30 Km dari lokasi pertama.
"Dibutuhkan upaya yang tidak mudah untuk mencapai lokasi jembatan kedua karena jembatan pertama mengalami kerusakan yang sangat parah, sehingga rombongan harus menyeberangi sungai Moke dengan berenang," ungkap Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto.
Sekitar 1,5 jam perjalanan dari lokasi pertama, akhirnya tim survey berhasil tiba di lokasi kedua yaitu, jembatan Kpodo.
Hasil pantauan disimpulkan bahwa kedua jembatan mengalami longsor akibat debit air sungai yang meluap sampai ke badan jalan. Air sungai tersebut menggerus beberapa bagian dari jembatan dan menyebabkan jembatan terendam air, ujar Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto
“Putusnya dua jembatan itu mengakibatkan terhambatnya arus lalu-lintas utama pendistribusian logistik dari Uganda menuju Kongo, demikian pula sebaliknya”, kata Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto, mengutip Letkol Czi Irfan Siddiq.
Selanjutnya, hasil survey ini akan dilaporkan ke pihak Monusco sebagai bahan pertimbangan dan perencanaan perbaikan mendatang, imbuh Kapten Laut (P) Dimas Apriyanto. (fas/jpnn)