Toko Halal MIS Group Sediakan Areal Khusus untuk UMKM
jpnn.com, JAKARTA - Memasuki tahun 2020 halal awareness kian tumbuh di berbagai kalangan masyarakat seiring dengan halal food, halal cosmetics, dan halal mart yang kian menjadi tren di Tanah Air.
Apalagi dengan mayoritas penduduk muslim, peluang usaha produk halal semakin besar. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi Multi Inti Sarana Group (MIS Group) merambah ke bisnis ini. Melalui anak usahanya, PT Multi Usaha Syariah (MUS), MIS Group mulai merambah bisnis toko berkonsep halal dengan nama MUS Halal Convenience Store.
Mulai beroperasi di kawasan Meruyung, Depok, Jawa Barat, berdekatan dengan area wisata religi Masjid Kubah Emas, MUS Halal Convenience Store yang resmi dibuka Minggu (2/2) menjadi alternatif baru bagi warga Depok untuk berbelanja produk halal kebutuhan sehari-hari dengan konsep kenyamanan. MUS Halal Convenience Store juga dilengkapi dengan toko grosir.
“MUS Halal Convenience Store hadir pertama kalinya di Kota Depok untuk melayani masyarakat yang sangat peduli kesehatan dan memerlukan gerai produk halal yang nyaman. Tak sekadar itu, kami juga membangun sinergi dengan para pelaku UMKM untuk maju bersama melalui usaha toko halal ini,” ujar Chairman MIS Group Tedy Agustiansjah.
Tedy mengatakan, dii MUS Halal Convenience Store tersedia areal khusus bagi para mitra UMKM untuk memasarkan produknya. Selain itu, toko atau warung sekitar juga dapat memanfaatkan MUS Halal Convenience Store untuk mendapatkan beragam paket grosir produk halal berkualitas.
“Kami berharap dapat menjadi bagian dari pergerakan ekonomi kerakyatan dan tumbuh bersama masyarakat,” kata Tedy di sela-sela Store Tour di MUS Halal Convenience Store yang terdiri dari tiga lantai, ditempati MUS Halal Market, MUS Halal Café, gudang produk grosir, gerai UMKM, mushala, toilet, dan area olahraga panahan.
Tedy menuturkan, MUS juga siap menggandeng UMKM yang membutuhkan modal ataupun pemasaran.
“MUS akan menjadi one stop solution melalui empat unit usahanya yang mencakup produk, lab, toko, dan kuliner,” jelas Tedy.
Dia mengungkapkan, belum banyak korporasi yang fokus menggarap bisnis seperti ini. “Semua produk yang kami jual di MUS Halal Market telah memenuhi uji lab BPOM untuk mendapatkan izin edar dengan kode ML. Dan tentunya mengikuti verifikasi halal standar MUI. MUS tidak memasarkan produk rokok, minuman beralkohol, obat kuat atau suplemen, termasuk alat kontrasepsi,” tandasnya.
Rencananya MUS Halal Convenience Store akan terus dikembangkan di seluruh wilayah Tanah Air, ditargetkan sekitar 200 toko halal.
Pertimbangannya, kata Tedy, karena MIS Group saat ini berafiliasi dengan beberapa koperasi di Indonesia, dengan jumlah anggota sekitar 1.400 dari kelompok menengah-atas yang sebagian berprofesi wirausahawan, sehingga potensi untuk menjadi mitra toko halal sangat besar. Misalnya, bila ada anggota koperasi memiliki dua ruko, bisa bekerja sama dengan MUS untuk mendirikan toko halal di daerahnya.
“Toko halal akan memacu MIS Group untuk terus mengembangkan inovasi teknologi dengan tujuan mendukung laju perekonomian nasional. Ke depan MUS akan melayani jasa antar melalui aplikasi digital untuk mempermudah konsumennya berbelanja secara online. Untuk menunjang bisnis ini MUS pun telah memiliki gudang produk halal di kawasan Cakung, Jakarta Timur,” papar Tedy.
Pada kesempatan sama, CEO MUS Muhd Imanuddin Nur menjelaskan, bahwa MUS Halal Convenience Store dikelola oleh anak usaha MUS yaitu PT Multi Toko Halal Indonesia (MTHI).
Untuk mempercepat pengembangan, MUS Halal Convenience Store tidak akan menggunakan sistem franchise, tetapi lebih mengutamakan pola kemitraan, pola bagi hasil dari profit.
“Kalau tidak ada profit, tidak ada bagi hasil. Karena aturan main yang kami terapkan adalah no royalty fee (by omzet). Sedangkan konsep profit sharing yang diberlakukan adalah musyarakah. Dalam bisnis ini kami selalu mengedepankan Go Halal, No Riba,” tegas Imanuddin.
Imanuddin menambahkan, MUS hadir dengan tiga bisnis untuk produk, pertama adalah fast through untuk langsung membeli barang UMKM untuk dijual kembali dan ekspor.