Tokoh Maluku: Mirati Lebih Diinginkan Rakyat sebagai DPD Dibanding Nono Sampono
jpnn.com, JAKARTA - Keputusan caleg DPD terpilih Mirati Dewaningsih mundur sebelum dilantik karena alasan ingin maju sebagai calon bupati Maluku Tengah mendapat kecaman dari masyarakat di Provinsi Maluku. Mirati dianggap sudah mengecewakan dan membohongi para pemilihnya.
Tokoh Pemuda Maluku Ajis Talauhu Samad menyayangkan para caleg terpilih mundur setelah mendapatkan suara yang cukup untuk menjadi wakil Maluku di DPD.
Menurut Ajis, bila ada tokoh maju ke Pileg tapi sebenarmya ingin maju Pilkada sebaiknya tunggu jadwal Pilkada jangan kemudian masuk di Pileg DPD.
“Walaupun ini hak Mirati tapi kan sayang suara rakyat, terbuang percuma, uang negara juga terbuang padahal jelas rakyat Maluku lebih ingin Mirati di DPD dibanding Nono,” kata Ajis dalam keterangannya, Rabu (26/6).
Ajis menilai Mirati memiliki pengalaman yang cukup menjadi keterwakilan perempuan untuk menduduki kursi dewan.
“Bagi saya pribadi cukup disayangkan. Karena Ibu Mirati salah satu anggota DPD yang sudah tiga kali menjadi anggota DPD RI sejak tahun 2004 dan 1 kali menjadi anggota DPR RI,” ujar Ajis
“Jika beliau tidak mundur, Ibu Mirati mungkin adalah 1 dari beberapa politisi DPD yang mencatatkan sejarah anggota DPD terlama di Indonesia dan perempuan pula. Hal yang mungkin sulit di capai oleh anggota DPD yang lain,” sambung Ajis.
Dengan pengunduran diri yang dibuat oleh Mirati, sesuai Pasal 423 UU Pemilu, ia akan digantikan oleh pemilik suara terbanyak kelima yakni Nono Sampono.