Tokoh Perang Kwamki Dilepas
Jumat, 15 Januari 2010 – 05:59 WIB
Kemarin sore, menindaklanjuti upaya menghentikan perang, Jeremias Rontini mengadakan tatap muka dengan ratusan warga dari kelompok Mambruk II. Pertemuan berjalan cukup alot, bahkan sempat terjadi keributan kecil mengenai mekanisme penyelesaian kasus secara hukum adat dan hukum positif. Saat pertemuan, Wakapolres didampingi Kapolsek Mimika Baru (Miru) AKP Lang Gia dan Kasat Samapta AKP Ahmad Fauzan, S.Ag, dikawal sejumlah anggota Dalmas Polres dan Brimob Den B.
Pada awal pertemuan, Stev Kulla memberikan komentar menggunakan bahasa daerah kemudian diterjemahkan Thomas Magai. Stev menjelaskan kepada warga dan polisi, saat ditangkap, dirinya membuat surat pernyataan untuk menghentikan perang. Surat pernyataan itu ditandatanganinya diatas Materai 6000. Stev mengatakan, untuk damai secara penuh, perlu pernyataan resmi antara kedua belah pihak.
Wes Murib mewakili keluarga (Alm) Alberth Mom menilai penandatanganan surat pernyataan yang dilakukan Stev dengan polisi merupakan paksaan. “Itu tidak kuat untukdamai,” tukas Wes. Menanggapi pernyataan warga, Wakapolres Kompol Jeremias Rontini tetap mengajak warga segera menghentikan perang. “Kalau ada yang lepas panah, itu bukan bagian dari lanjutan perang, karena perang sudah dihentikan,” tegasnya (eng,lrk,sam/jpnn)