Tolak Berhubungan, Celurit dan Parang Melayang
jpnn.com - BALIKPAPAN - Hijaunya hamparan perkebunan warga di RT 22 Km 14 Kelurahan Karang Joang Balikpapan Utara ternyata tak seindah dengan ceritanya belakangan ini. Skandal sang ayah bejat, Johny Ratte terhadap anak tirinya, DV (20), tertutup rapi selama 9 tahun akibat jauh dari pemukiman lain.
Di tempat inilah pelaku menjalani hidup sejak menikah di tahun 1998 dengan SP (39) yang lebih dulu punya anak perempuan, DV yang saat itu baru berusia 4 tahun. Delapan tahun kemudian, pernikahan itu berubah menjadi penderitaan. DV yang memasuki usia remaja bersama ibunya SP kerap menerima perlakuan kasar dari sang ayah.
“Saya ini sering dipukul sampai gigi saya ini rontok, sering dilempar parang dan dilempar arit,” kisah SP sambil meneteskan air mata.
Di usia tersebut DV pertama kali disetubuhi Johny. SP sedang pergi ke pasar waktu itu untuk berjualan hasil kebun dari tanah milik orang yang digarapnya. DV dipaksa melayani nafsu bejat ayahnya di hutan sekitar 40 meter dari rumahnya.
“Saat itu aku masih kecil, jadi takut untuk menolak,” beber DV.
Johny cukup pandai menyimpan kelakuan tak bermoralnya itu dari sang istri hingga dua tahun lamanya. DV diancam akan dipukuli jika sampai bisa diketahui SP atau orang lain. DV hanya bisa pasrah, saat dia menolak untuk melakukan hubungan intim pukulan melayang ke wajah. Selain itu adik-adiknya juga menjadi sasaran amukan ayah bejat ini.
“Luka di kepala, tangan dan kaki karena dipukul bapak. Sering nolak, malah adik-adik yang dipukul dan dibanting ke dinding, saya dipaksa, mama tidak tahu saat itu,” papar DV sambil menggendong anak ketiga dari hasil hubungan dengan ayah tirinya.
Sepandai-pandainya tupai melompat, maka akan jatuh juga. DV hamil, SP akhirnya tahu karena usia kehamilannya sudah mencapai 8 bulan. DV ditanya SP siapa yang menghamilinya. DV pun mengaku, jika itu perbuatan sang ayah, Johny.