Tolak Dimutasi, Puluhan Pegawai Ini Mengadu ke DPRD Solsel
jpnn.com - PADANG — Kantor DPRD Solok Selatan, sumatera Barat, Selasa (12/7), kemarin disesaki puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL).
Kedatangan para pegawai yang terdiri dari guru, pegawai kantoran dan pihak petugas kesehatan itu untuk mengadukan nasibnya karena tak terima dimutasi.
Mereka meminta tolong agar dipindahkan kembali ke tempat semula bekerja. Anggota DRPD Solsel berjanji dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Pemkab Solsel, untuk membahas persoalan itu melalui Panitia Khusus (Pansus).
“Saya dipindahkan dari SMPN 28 Solsel ke SMPN 4 Solsel pada 4 april lalu, namun disekolah baru jam mengajar sudah penuh. sementara di SMP 28 hanya saya satu-satunya guru bidang studi IPS, sehingga tak ada yang akan mengajarkan bidang studi ini,” ujar Widia Nofita guru SMP 28 Solsel kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Selasa (12/7) di Golden Arm.
Salah seorang penyuluh KB, Yefnita Kumalasari juga meminta wakil rakyat di DPRD Solsel memindahkan kembali para ASN ketempat bekerja semula. Dia awalnya bekerja di Kecamatan Sangir Balai Janggo, kini dipindahkan ke kecamatan Pauhduo. Berangkat pukul 06.30 WIB tiba ditempat bekerja yang baru pukul 09.30 wib, disana juga tidak ada pekerjaan.
"Inilah yang saya alami," tuturnya.
Sementara Sailendara Guru Sejarah di SMAN 2 Solsel dipindahkan ke SMPN 15 Solsel, dengan jarak tempuh perjalan sekitar 8 jam dengan sepeda motor. Dia mengaku satu-satunya guru SMA sertifikasi yang mengajar 24 jam dipindahkan ke SMP.
"Kalau benar saya ikut berpolitik dan punya bukti yang kuat, silahkan saya dipecat sebagai ASN. Namun di SMP tidak tersedia jam mengajar 24 jam, justru itu kami minta wakil rakyat mengklarifikasi ke Pemkab dan mengembalikan kami ketempat semula bekerja," harapnya.