Tolak Duit e-KTP, Ganjar Merasa Klir saat Jadi Saksi Setnov
"Waktu Andi ke rumah saya itu menyampaikan telah memberikan uang dan dana untuk teman-teman di Komisi Dua dan Banggar (Badan Anggaran, red). Untuk Pak Ganjar sekitar September dengan jumlah USD 500 ribu,” kata Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (8/2).
Namun, Ganjar tetap pada kesaksiannya. “Apa yang disampaikan Pak Setya Novanto tidak benar. Keterangan yang saya berikan sangat terbuka," ujarnya.
Usai persidangan, Ganjar kembali menegaskan bahwa dirinya dengan tegas tak pernah menerima uang e-KTP karena menolak tawaran dari Mustokoweni. Menurutnya, dia justru berani menyampaikan adanya tawaran uang itu di hadapan penyidik KPK.
"Bu Mustokoweni menyampaikan ke saya, saya tolak. Kalau saya menerima saya takut, pasti saya tidak mengaku. Dari semua yang diperiksa, saya berani bilang orang yang ditawari iya tapi saya tolak," tuturnya.
Berdasar berkas acara pemeriksaan (BAP) atas nama Miryam yang bocor ke publik, politikus Hanura itu juga menyebut Ganjar menolak pemberian uang. Menurut Miryam, hanya Ganjar yang menolak pemberian uang itu.
Bahkan, Miryam saat menyampaikan nota pembelaan dalam kasus kesaksian palsu terkait e-KTP mengaku pernah disuruh oleh penyidik KPK agar asal menulis jumlah uang yang diserahkan ke Ganjar. "Tapi saya tidak mau karena tidak ingin lagi mengulang hal yang sama yaitu mengarang cerita tentang adanya penerimaan uang,” kata Miryam dalam pleidoinya.(rdw/jpg/jpnn)