Tolak Impor Beras agar Petani Tak Menjerit!
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IV DPR Michael Wattimena yang membidangi pertanian menolak rencana pemerintah mengimpor 500 ribu ton lewat Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Politikus Partai Demokrat itu menganggap rencana mengimpor beras bukanlah kebijakan yang tepat dan akan merugikan kaum petani.
Anggota DPR asal daerah pemilihan Papua Barat itu mengatakan, rencana pemerintah mengimpor beras harus ditolak mengingat dua pekan ke depan petani akan panen beras. "Jangan sampai para petani menjerit karena rencana pemerintah impor beras," kata Michael, Selasa (16/1).
Michael menilai alasan pemerintah melakukan impor beras karena untuk menstabilkan harga beras tidak tepat. "Sekali lagi apa pun alasannya tidak tepat impor beras, meski dinilai untuk menstabilkan harga," paparnya.
Karena itu, Michael mengatakan Fraksi Partai Demokrat akan terus mendesak pemerintah membatalkan impor beras. Selain itu, Michael menyarankan pemerintah agar memiliki rencana program menstabilkan harga seperti melakukan operasi pasar yang berkelanjutan lewat Perum Bulog.
"Bukan lantas mengambil keputusan impor beras yang sifatnya mendadak," tegasnya.
Dia menambahkan, Satuan Tugas (Satgas) Pangan di bawah Polri harus segera bergerak dan bekerja untuk menyelidiki penyebab kenaikan harga beras. Sebab, bukan tidak mungkin kenaikan harga beras itu terjadi karena adanya permainan spekulan.
Michael malah menduga rencana impor beras karena ada ego sektoral yang tidak mementingkan masukan dari Kementerian Pertanian. Harusnya, ujar Michael, menteri-menteri terkait yang berhubungan masalah beras bisa duduk bersama memecahkan persoalan.
"Kami Komisi IV DPR melihat tidak adanya keberpihakan satu lembaga dengan melalukan impor beras. Dan juga tidak ada sinkronisasi atau koordinasi antara menteri pertanian dengan menteri perdagangan," katanya.(boy/jpnn)