Tolak Oposisi, Golkar Remehkan Rakyat
Rabu, 15 Juli 2009 – 09:40 WIB
“Kalau memang ingin bergabung kenapa tidak dari awal sebelum pendaftaran capres. Saya pikir saat ini Golkar hanya ingin enaknya aja, tidak mau berkeringat, seperti halnya yang dilakukan oleh partai koalisi pendukung SBY,” ungkapnya.Sementara pengamat politik UI, Arbi Sanit mengatakan politisi Golkar yang berkeinginan tetap berada dalam kekuasaan merupakan sikap yang tidak tahu diri. Tujuan mereka adalah untuk kepentingan diri sendiri dengan mengorbankan kepentingan rakyat dan partainya. “Mereka itu orang-orang Orde Baru yang tidak mengerti demokrasi sehingga menolak untuk menjadi oposisi,” kata Arbi.
Menurutnya, demokrasi adalah kedaulatan rakyat melalui pemilu. Melalui pemilu, rakyat berhak untuk memilih siapa yang pantas dan tidak pantas.Mereka berhak atau tidak berhak untuk memimpin pemerintahan. “Hasil pemilu sudah jelas, Partai Golkar tergolong pihak yang tidak berhak untuk berkuasa. Masak masih ngotot untuk berada dalam pemerintahan. Itu berarti Golkar tidak menghormati suara rakyat,” ujar Arbi.Arbi menambahkan, Golkar akan tetap menjadi partai besar, jika para tokohnya berada pada posisi oposisi. Karena itulah merupakan jalan terbaik. (dil)