Tolak Usulan Tim Prabowo-Sandi, Hakim MK Jamin Keamanan Saksi di Sidang
"Hakim bebas dengan pola pikirnya masing-masing. Contoh kalau kita mau sederhana mengatakan, hakim itu kan biasanya ada dua, ada yang pendekatannya konservatif ada yang pendekatannya sedikit agak lebih liberal, agak lebih keluar dari konteks."
Hakim dengan pendekatan konservatif, ujar Zainal, biasanya beraliran positifis artinya ia lebih melihat pada aturan perundang-undangan saja.
"Perundang-undangan mengatakan kita mahkamah kalkulator ya kita mahkamah kalkulator. Peraturan perundang-undangan bilang tidak ada perubahan permohonan ya kita enggak boleh melakukan perubahan," jelasnya dalam sebuah dialog di televisi nasional (18/6/2019).
Sementara hakim yang memiliki pendekatan lebih liberal biasanya tidak melihat pada peraturan perundang-undangan tapi berfokus pada tujuan.
"Ia biasanya mengatakan ada yang harus dipertahankan, ada yang harus diperkuat, makanya biasanya yang liberal itu lebih berani menerabas."
"Saya tidak akan mengatakan yang mana yang lebih unggul, mana yang lebih benar. Apakah liberal lebih benar ataukah konservatif yang lebih benar. Bukan."
"Tapi yang ingin saya katakan bahwa pandangan hukum ini kemudian dimiliki oleh setiap orang. Problem-nya adalah dari 9 hakim MK, kita tidak tahu mana yang liberal mana yang konservatif."