Tolong Pak Menteri, Honorer K2 Bukan Hanya Guru, Bidan, dan Penyuluh
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo diimbau untuk melihat masalah honorer K2 secara komprehensif. Bahwa honorer K2 bukan hanya guru, bidan, perawat, dan penyuluh.
Ada banyak profesi lainnya seperti tenaga teknis administrasi (TTA) yang butuh penyelesaian juga.
Ketua 1 DPP Aliansi Honorer Nasional (AHN) Munir mengatakan, penyelesaian honorer K2 lima tahun terakhir menjadi polemik di bangsa ini.
Pemerintah masih setengah hati dalam penyelesaian honorer K2. Padahal honorer K2 sampai saat ini terus aktif bekerja mendedikasikan hidupnya untuk bangsa ini.
Dalam rapat Gabungan DPR RI (Komisi I, II, IV, VIII, IX, X, XI) bersama pemerintah (MenPAN-RB, Mendikbud, Mendagri, Menkeu, Bapenas, Menlu, Mentan, Menteri K&P Mentri LHK dan BKN) pada 23 Juli 2018, sudah jelas bahwa honorer K2 akan diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), baik CPNS maupun PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja).
Namun sampai saat ini di akhir 2019 baru tereslisasi terhadap honorer K2 guru, dosen, kesehatan dan penyuluh. Sementara untuk TTA yang sekitar 61,43% dari jumlah honorer K2 belum tersentuh.
"Kami harapkan pemerintah berlaku adil terhadap honorer K2 TTA dan PTT (pegawai tidak tetap). Mereka belum mendapat program penyelesaian dari pemerintah. Nasib mereka menggantung di tengah bertambahnya usia," kata Munir kepada JPNN.com, Jumat (29/11).
PTT dan TTA, lanjutnya, juga berperan penting di pemerintahan. Mereka bekerja tanpa pamrih, mengerjakan administrasi negara, menjaga keamanan, pelayan masyarakat tetapi statusnya malah tidak jelas.