Tolong! Qoirul Anam Menderita Hidrosefalus
jpnn.com, BOGOR - Menangis. Begitulah keseharian Qoirul Anam. Anak laki-laki berusia enam tahun asal kampung Dukut, Desa Sirnarasa, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Anak kedua dari pasangan Katemo (53) dan Teti Masitoh (40) hanya bisa tergolek lemas di atas kasur busa tipis rumahnya.
Sore itu, ia nampak meringis. Matanya sayu. Retinanya menatap ke atas. Mulutnya sedikit terbuka. Sambil merengek. Mengadu dengan tangisan.
Qoirul pun tak dapat bergerak bebas. Diameter kepalanya yang membengkak dua kali lipat akibat hidrosefalus, membuat ia harus dibantu kedua orang tuanya untuk sekedar minum susu dalam botol.
BACA JUGA: Tolong Bantu Biaya Pengobatan Bayi Hidrosefalus Ini..
Kondisi ini dialami Qoirul sejak usianya menginjak enam bulan. Saat itu Kedua orang tuanya melihat ada kelainan di kepala anak keduanya itu. Mereka pun membawa anaknya itu pergi ke puskesmas.
Kala itu, Qoirul Anam harus bolak-balik rumah sakit selama tiga bulan. Menjalani rawat jalan juga observasi untuk melajukan operasi. Di usia sembilan bulan, Qoirul menjalani operasi untuk pertamakalinya. Mengangkat cairan yang ada pada kepalanya. “Baru sekali dioperasi sudah sangat lama sekali,” tutur Katemo kepada Radar Bogor.
Namun selesai operasi, Qoirul hanya mendapatkan perawatan seadanya di rumah. Kondisi ekonomi kedua orang tuanya tak sanggup untuk mengantar anaknya melakukan pengobatan lanjutan ke rumah sakit.