Tongkat Pengganti Kangen Tak Ketulungan
Oleh Dahlan IskanSenin, 10 September 2018 – 05:15 WIB
”Itu tongkat untuk apa?” tanya seorang pelatih di gym itu.
Saya jelaskan: kian tua saya ini terlihat kian bungkuk. Seperti ayah saya. Tongkat ini membantu saya menegakkan punggung.
Lalu saya demonstrasikan gerakan tongkat itu. ”Saya mau praktikkan juga di sini,” katanya. Mungkin basa-basi.
”Tidak perlu. Punggung Anda kan bagus,” jawab saya.
Wanita muda itu lantas berlalu. Saya tidak sempat menjelaskan ini: bahwa tongkat itu mungkin tidak ilmiah. Bukan saran dari ahli fisioterapi.
Akhirnya saya menemukan pengganti senam. Meski kangennya kadang tidak ketulungan.(***)