Tony Rafty, Wartawan Australia yang Pernah Meliput Perang di Surabaya (1)
Melaporkan Pertempuran dengan SketsaSenin, 15 Maret 2010 – 01:15 WIB
Ketika pintu rumahnya diketuk, suara keras menyahut dari lantai dua. Tony Rafty mempersilakan Jawa Pos yang ditemani Jenny Dee, public affairs Kedutaan Besar Australia di Jakarta, untuk menaiki tangga ke lantai dua. "Maaf, rumah saya berantakan. Yah, beginilah rumah seniman," katanya penuh keramahan. Setelah Jawa Pos memperkenalkan diri, tuan rumah bercerita panjang lebar tentang karikatur dan sketsanya yang menumpuk di penjuru ruangan di lantai dua.
Selain merekam peristiwa peperangan dalam bentuk sketsa, Rafty membidik para pemimpin negara, pegolf, petinju, penyanyi, dan politisi sebagai objek karikatur. John Lennon dan Ringo Star dari kelompok The Beatles, Indira Gandhi, bahkan pegolf kulit hitam Tiger Wood yang tempo hari sedang terlilit skandal cinta pun pernah dia gambar dan mendapatkan tanda tangannya.
Sebagai seniman, Rafty memang unik. Dia tak begitu tertarik untuk menjual karya-karyanya, tapi lebih banyak mengolekasinya. Bagi dia, tak semua karya seni bisa dinilai dengan uang. Karena itu, dia terus menyimpan karya-karyanya di rumah dan tak berminat melepasnya, entah sampai kapan. Dan, yang istimewa, hampir semua sketsa dan karikatur Tony Rafty dibubuhi tanda tangan asli orang yang menjadi objeknya.