Tony Togar Mengalami Titik Balik saat di Penjara Mako Brimob
jpnn.com - Toni Togar, pelaku pengeboman gereja dan perampokan fa’i itu kini bertobat. Dia membuka usaha sabun dan laris sebagai trainer di mana-mana.
KARDONO SETYORAKHMADI, Lamongan
PEMBAWAANNYA ramah. Ketika memberikan materi di kelas membuat sabun dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Yayasan Lingkar Perdamaian di Tenggulun, Lamongan, Minggu (11/11), dia memulai dengan humor.
”Ya, harus seperti itu. Sebab, dalam pertemuan pertama, seseorang harus bisa membuat lawan bicaranya tertawa. Itu membuka hati,” kata Toni Togar.
Dia lalu meriung dengan sejumlah mantan kombatan lain dari Yayasan Lingkar Perdamaian. Misalnya, Hasan dan Abid, dua penembak polisi pada 2010. Ada juga Atok dan Asadullah, dua pelaku Bom Bali I, serta sejumlah nama lain. Pertemuan yang jika dilakukan 10 tahun lalu pasti membuat Densus 88 dengan antusias menggerebek mereka.
Keramahannya membuat banyak orang tak menyangka bahwa dia adalah mantan dedengkot teroris kelas wahid di Indonesia. Bahkan, bagi ukuran Jamaah Islamiyah (JI), dia termasuk anggota sayap yang radikal. Aksi-aksinya di luar kontrol JI.
Kisah pria bernama asli Indrawarman itu dimulai ketika dia lulus dari madrasah tsanawiyah di sebuah ponpes di Sipirok, Sumatera Utara. Dia terpesona dengan ustad-ustad dari Ngruki yang mengajar di sana.
”Orangnya baik-baik. Akhlaknya baik-baik, pokoknya serbabaik lah. Beda dengan santri di Medan yang karakternya keras-keras,” kata pria kelahiran Medan 48 tahun lalu tersebut.