Tony Togar Mengalami Titik Balik saat di Penjara Mako Brimob
Hingga suatu ketika dia bertemu dengan seorang bos distributor bahan sabun. Dia lalu belajar membuat sabun. ”Setelah tiga kali percobaan, saya berhasil membuat sabun. Tapi, tidak saya jual dulu. Saya coba ke keluarga sendiri,” jelasnya.
Dia tidak hanya memproduksi sabun mandi, tapi juga sabun untuk cuci piring dan baju. Setelah dicoba selama tiga bulan di keluarga sendiri, hasilnya ternyata memuaskan. Dia lantas melemparkan produknya ke pasar. ”Maksudnya percobaan itu, pas saya pakai mandi tidak bikin gatal-gatal,” katanya, lantas tertawa.
Usaha sabun yang diberi nama Dame (dari kata ”damai”) itu berkembang. Dia mendapat berkah sampingan dari usaha tersebut. Karena komunikasi yang luwes dan penuh humor, dia laris sebagai trainer. ”Saya justru bisa ke mana-mana, diundang sebagai trainer usaha pembuatan sabun,” ucapnya, lantas tertawa.
Melalui usaha itu, dia berharap bisa membantu kawan-kawan mantan napi kasus terorisme lainnya. ”Supaya tidak lagi terjebak melakukan aksi-aksi yang menimbulkan korban nyawa,” katanya, berharap. (*/c11/oni)