Total Bonus Rp 3,25 Miliar, Kaget seperti Mimpi
Bagi Rica, kesuksesannya di Asian Para Games 2018 ini terasa sangat spesial. Sebab, selain meraih medali emas, Rica juga berhasil memecahkan rekor Asia bertahan sejak 2016 lalu. “Alhamdulillah. Bangga sekali bisa melampaui rekor Asia. Senang bisa dapat medali (emas, red),” katanya.
Rekor Asia lompat jauh T20 putri sebelumnya dipegang atlet asal Negeri Jiran Malaysia, Siti Noor Radiah Ismail. Lompatan terjauhnya 5,20 meter saat Paralimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil. Dengan modal lompatan terjauhnya itu, Rica kini membidik langkah berlaga di Paralimpiade 2020.
Even tersebut akan digelar di Tokyo, Jepang. “Saya berharap bisa kembali membela Indonesia di ajang itu dan meraih medali lagi agar merah putih bisa berkibar,” tukasnya.
Sementara di cabor tenis meja nomor tunggal putra (TT6), atlet Sumsel Rahmat Hidayat meraih medali perunggu. Sifat optimistis dan percaya dirinya sudah dia tunjukan sejak pertama kali berlaga di Asian Para Games 2018. Secara fisik kedua tangan Rahmad tak punya jari yang sempurna, tapi memang dia sangat lihai memainkan tenis meja.
Dikatakan, keberhasilannya ini karena dia suka mempelajari permainan lawannya dari video dan mempelajari teknik atau strategi lainnya. Cara bermain Rahmat memang paling berbeda dengan rekan-rekan lainnya. Jika yang lain menggunakan satu tangan saat memegang bet, Rahmad memegangnya dengan dua tangan. Bahkan, Rahmad sendiri mengklaim cara permainannya paling berbeda dengan atlet-atlet tenis meja lainnya.
Kebiasaan itu pun dikatakan Rahmad sudah dia lakukan sejak baru mengenal tenis meja. “Saya mengenal tenis meja itu SD kelas 5 di Palembang. Waktu itu ada teman-teman dan bapak-bapak yang main tenis meja. Dari situ saya mulai coba, sampai akhirnya terbiasa hingga saat ini,” ujar pemain berusia 32 tahun tersebut.
Kekurangan yang dimiliki Rahmad pun tak menjadi kendala. Buktinya, semua hal bisa dia lakukan dengan baik. Rahmad juga mengaku dengan keterbatasannya ini dia bisa membuktikan bahwa dia bisa dan kini dia sudah punya sebuah studio foto di kampung halamannya.
“Saya begini sudah biasa. Melakukan hal apa pun juga pakai dua tangan. Ya, biar begini saya bisa buktikan, saya juga punya studio foto di Palembang,” ujarnya. (cj11/gsm/aja/ce1)