Tour de Borobudur Berlangsung Tiap Akhir Pekan dengan Protokol Kesehatan Ketat
"Untuk rombongan pertama ini para dokter, karena mereka yang meminta. Kebetulan juga temanya pas, Fight Covid-19. Maka sekaligus kita harapkan, di setiap tempat mereka istirahat, mereka bisa kampanye kepada masyarakat bersama Bank Jateng sebagai sponsor ikut membagi-bagikan masker di setiap titik," terang Ganjar.
Ganjar berharap, event Tour de Borobudur tahun ini bisa menjadi contoh bagaimana penyelenggaraan olahraga yang mengedepankan protokol kesehatan. Menurutnya, meski kondisi pandemi, namun event olahraga maupun pariwisata masih bisa dijalankan.
"Harapannya event tetep jalan, olahraga dan pariwisata juga jalan terus. Tapi, semuanya harus sehat, protokol kesehatan dipatuhi dengan tertib dan disiplin, sehingga kita bisa menyampaikan adaptasi kebiasaan baru bisa dilakukan dalam olahraga dan event-event pariwisata lainnya," tutupnya.
Sementara itu, para dokter yang mengikuti ajang Tour de Borobudur begitu antusias. Mereka terlihat sudah datang di lokasi sekitar pukul 05.30 dan baru diberangkatkan Ganjar sekitar pukul 06.00 WIB.
"Suatu kehormatan bisa menjadi pembuka event ini. Ya meskipun berbeda dari tahun lalu, karena pesertanya lebih sedikit, tapi rasanya justru lebih ekslusif," kata dr Bambang, salah satu peserta Tour de Borobudur.
Bambang mengatakan, event Tour de Borobudur tahun ini bisa menjadi contoh pada masyarakat, bagaimana tetap sehat dengan bersepeda, tapi dengan protokol kesehatan ketat.
"Nanti di setiap titik pemberhentian, saya akan berusaha mengedukasi warga untuk jaga jarak, tidak bergerombol dan selalu pakai masker. Sekaligus mengedukasi cara bersepeda yang benar, taat aturan lalulintas dan tetap pada rombongan yang aman," pungkasnya. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: