TPN Menilai Gibran Menjebak, Berbeda dengan Mahfud
Sementara itu, Juru Kampanye TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Dini Ramadhani menyoroti Gibran yang cenderung ‘meledek’ kandidat lainnya dengan pertanyaan dan pernyataannya.
Hal itu juga terlihat dari gesture Gibran saat mengajukan pertanyaan dalam debat kemarin.
"Gibran tidak pantas mengikuti kontestasi Pilpres dan bukan cerminan generasi muda. Indikasinya, pertanyaan yang dia ajukan tidak dijelaskan dulu dan terlihat sengaja membiarkannya. Padahal sesuai aturan, wajib dijelaskan dahulu pertanyaan yang dimaksud, tidak menjebak dan saling menghormati. Ini sangat tidak terlihat dari Gibran," paparnya.
Dini menilai Gibran juga tidak fokus menyampaikan gagasannya sehingga lebih bernafsu menjebak kandidat lainnya dengan pertanyaan dan pernyataan yang remeh-temeh.
Maka tidak heran, lanjut Dini, jika Mahfud menilai pertanyaan dan pernyataan Gibran soal ‘greenflation’ dinilai 'ngawur' dan 'receh'.
"Pak Mahfud punya rekam jejak yang lebih jelas membangun good governance ketimbang Gibran. Semua hal bisa dijawab Pak Mahfud dan selama ini sudah dikerjakannya. Begitu juga dengan Pak Ganjar. keduanya penuh pengalaman dan kerja nyata. Saya beri nilai seribu untuk performa debat Pak Mahfud," ujarnya.
Sebagai gambaran, strategi Gibran yang bertanya mengenai masalah teknis dan spesifik ini juga memicu sikap dari Muhaimin Iskandar.
Muhaimin yang akrab dipanggil Cak Imin menyindir Gibran soal etika dan mengingatkan putra Presiden Jokowi itu bahwa debat calon wapres levelnya untuk pengambilan kebijakan bukan untuk main tebak-tebakan.