TPS Baru Nanti Mampu Tampung 20 Ton Per Hari
jpnn.com, SURABAYA - Tempat pengolahan sampah (TPS) dengan sistem 3R (reuse, reduce and recycle) dipastikan mulai dibangun di Osowilangun pada pertengahan September, dan ditargetkan selesai akhir tahun. Lurah Osowilangun Agus Edi Purnomo mengatakan, kapasitas TPS 3R itu sekitar 20 ton per hari. Namun, menurut dia, kapasitas itu bisa bertambah lebih banyak lagi. Angka 20 ton tersebut merupakan kapasitas awal.
"Semakin besar kapasitasnya, semakin baik untuk mengurangi sampah di TPA (tempat pembuangan akhir, Red)," ucapnya.
TPS 3R itu akan dibangun di atas lahan seluas 5 ribu meter persegi. Namun, bangunannya nanti mungkin hanya membutuhkan lahan seluas 2 ribu meter persegi. "Sisanya digunakan sebagai buffer zone," tuturnya. Berdasar rencana, pembangunan tersebut ditargetkan selesai akhir tahun ini. Dengan begitu, TPS bisa difungsikan secepatnya.
Menurut Agus, sudah banyak persiapan yang dilakukan. Salah satunya, sosialisasi kepada warga terkait dengan rencana pembangunan TPS tersebut. Sosialisasi itu dilakukan dengan mengundang pihak RW (rukun warga), RT (rukun tetangga), dan LKMK (lembaga ketahanan masyarakat kelurahan) serta tokoh masyarakat dan tiga pilar di wilayah Kecamatan Benowo. "Warga mendukung kok rencana itu," terangnya.
Agus mengatakan, warganya meminta untuk bisa diikutsertakan dalam pembangunan itu. Dengan begitu, pembangunan TPS tersebut bisa memberikan manfaat untuk warga sekitar. Misalnya, warga dijadikan tenaga kerja. Agus pun sudah menyampaikan permintaan itu kepada dinas kebersihan ruang terbuka hijau (DKRTH) selaku pihak yang berwenang dalam pembangunan TPS tersebut.
Dia berharap keinginan warga bisa dikabulkan oleh pemkot. Termasuk jika warganya terlibat dalam pemilahan sampah.
Selain itu, lanjut Agus, warganya saat ini membutuhkan puskesmas kelurahan. Sebab, saat ini warga yang mau berobat ke puskesmas harus terlebih dahulu menyebrang ke kota tetangga, yaitu Gresik. Menurut dia, sebenarnya puskesmas yang terdekat juga berada di Romokalisari. Namun, terkadang puskesmas itu kurang bisa menampung warga yang berobat. Sebab, jumlah pasiennya banyak. "Kalau ke Puskesmas Kecamatan Benowo, tambah jauh lagi," imbuh Agus. (omy/c11/eko)