Tragedi Kanjuruhan, Andreas Hugo: Suporter Sepak Bola Tidak Bisa Ditangani Pakai Pola Gerombolan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira yang membidangi keolahragaan menyatakan Tragedi Kanjuruhan mencoreng wajah Indonesia yang sedang berupaya memperbaiki citra dan prestasi di kancah internasional.
"(Tragedi Kanjuruhan) mencoreng wajah sepak bola Indonesia di tengah upaya persepakbolaan Indonesia membenahi dirinya untuk meningkatkan prestasi timnas dan persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20," kata Andreas melalui layanan pesan, Minggu (2/10).
Legislator PDI Perjuangan itu menyebut Tragedi Kanjuruhan menunjukkan manajemen persepakbolaan di Indonesia masih jauh dari profesional.
"Manajemen pendukung tim sepak bola yang makin hari makin membeludak tidak bisa lagi ditangani dengan pola gerombolan seperti saat ini," kata legislator Daerah Pemilihan I Nusa Tenggara Timur (NTT) itu.
Oleh karena itu, Andreas meminta PSSI segera melakukan pembenahan secara menyeluruh, baik soal manajemen pendukung setiap tim, keamanan stadion dan lingkungan, hingga penempatan penonton.
Dia mengatakan sebaiknya PSSI sebagai representasi sepak bola Indonesia menjelaskan soal Tragedi Kanjuruhan kepada FIFA dan publik internasional.
"Akui saja apa kelemahan-kelemahan yang masih dimiliki dan bersiap untuk membenahi dalam rangka menghadapi kegiatan internasional yang akan berlangsung di tanah air maupun yang akan diikuti oleh timnas di luar negeri," ujar Andreas.
Ratusan orang tewas dalam insiden seusai laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) malam. Pada laga itu, tim tamu mengalahkan tuan rumah.