Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tragis, Perawat Pasien COVID-19 Sampai Gadaikan Motor dan Maskawin

Kamis, 07 Mei 2020 – 19:51 WIB
Tragis, Perawat Pasien COVID-19 Sampai Gadaikan Motor dan Maskawin - JPNN.COM
Ilustrasi petugas tes COVID-19. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, CIANJUR - Sejumlah perawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan COVID-19 Cianjur, Jawa Barat mengalami nasib tragis.

Mereka terpaksa menggadaikan barang berharga miliknya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka karena insentif dari rumah sakit tempat mereka bertugas belum turun sejak dua bulan terakhir.

Beberapa orang perawat yang menangani pasien ODP dan PDP COVID-19 itu mengatakan, tidak hanya insentif yang belum turun, alat pelindung diri (APD) untuk dipakai selama bertugas seperti masker sejak dua hari terakhir sudah tidak ada stoknya, sehingga mereka yang bertugas terpaksa membeli sendiri.

"Sudah dua hari ini, tim medis yang menangani pasien COVID-19 tidak dibekali APD lengkap karena minimnya stok, meskipun rumah sakit tempat kami bertugas merupakan rumah sakit rujukan. Ini juga dialami tim medis di rumah sakit lain milik pemerintah," kata G, tenaga medis di RSUD Cianjur yang minta identitasnya disamarkan pada wartawan, Kamis.

Ia menjelaskan sejak dua hari terakhir, selain insentif yang belum didapat, APD dan makanan tambahan yang biasa didapatkan sebelum bertugas sudah tidak ada.

Sehingga, tidak jarang mereka yang bertaruh nyawa di garda terdepan penanganan COVID-19 membekali diri dengan vitamin atau ramuan yang dibeli sendiri.

Bahkan, dirinya terpaksa menggadaikan sepeda motor miliknya untuk menutupi kebutuhan rumah tangga karena insentif yang diharapkan lebih dari rumah sakit dan bantuan pemerintah pusat tidak kunjung cair, sehingga terpaksa menggadaikan barang yang dimilikinya.

"Tidak hanya saya, tim medis yang satu jadwal dengan saya terpaksa menggadaikan maskawin untuk menutupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari karena insentif dari rumah sakit belum juga turun," katanya.

Perawat pasien COVID-19 harus bertaruh nyawa, bahkan dengan alat pelindung diri yang mereka beli sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News