Trance Berdarah
Oleh: Dahlan IskanMaka ketika pukul 05.00 ada suara sirine yang mengudara tidak ada yang curiga. Bahkan, ada yang mengira itu bagian dari festival.
Pun ketika suara tembakan dan mortir meletus di mana-mana masih juga belum ada yang curiga. Padahal, itu adalah serangan mendadak dari pasukan Hamas.
Mereka berhasil menerobos perbatasan yang dijaga ketat oleh Israel. Sebagian mengendarai paralayang bermotor.
Jadilah subuh tanggal 7 Oktober lalu itu pesta musik psychedelic trance berubah jadi medan perang.
Lebih 1000 orang tewas. Banyak tentara Israel ditangkap. Dibawa ke Gaza. Sampai sekarang belum berhasil dibebaskan.
Maka hari itu tercatat: festival musik paling berdarah dalam sejarah. (*)