Transaksi di Pelabuhan Pakai Rupiah
Bisa Mengerem Permintaan USDSabtu, 20 Juli 2013 – 10:01 WIB
Ketua Dewan Pemakai Jasa Angkutan Indonesia (Depalindo) Toto Dirgantoro juga sepakat dengan rencana pemerintah. Bahkan, pihaknya sudah beberapa kali mengusulkan agar rupiah menjadi mata uang utama dalam transaksi di pelabuhan. ""Termasuk biaya THC (terminal handling charge),"" ujarnya.
Menurut dia, penggunaan USD sering menyulitkan eksporter dan importer. Sebab, pengusaha harus menukar dahulu rupiah ke USD. Terkadang pula, mata uang USD dengan seri keluaran tahun lama tidak bisa diterima. ""Jadinya malah menyulitkan dan menghabiskan waktu,"" katanya.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pasokan dan permintaan valas merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah. ""Karena itu, likuiditas harus dijaga," tegasnya. (owi/c4/sof)