Transaksi e-Commerce 2020 Diprediksi Capai USD 65 Miliar
jpnn.com, JAKARTA - Industri e-commerce mengalami pertumbuhan yang cukup positif dari tahun ke tahun karena bisa memberikan kemudahan dalam aktivitas sehari hari.
Pertumbuhan industri e-commerce tidak terlepas dari perilaku konsumen yang menginginkan kecepatan dalam berbelanja. Selain itu, sebagian besar konsumen Indonesia sudah melek internet dan ponsel pintar.
Bank Indonesia bahkan menyebutkan, jumlah transaksi e-commerce per bulannya mencapai Rp 11 sampai Rp 13 triliun di tahun ini. Berdasarkan prediksi Mckinsey pertumbuhan e-commerce di Indonesia meningkat delapan kali lipat jika dibandingkan tahun lalu.
Mckinsey memperkirakan total transaksi e-commerce pada 2020 mencapai USD 65 miliar. Di isamping itu, e-commerce juga membantu industri UKM bisa berdaya saing dan Go Digital.
Perkembangan industri e-commerce yang terus tumbuh ini mendorong Tempo media melakukan riset mengenai e-commerce di Indonesia.
Head of Research and Data Analysis Pusat Data dan Analisa Tempo Ai Mulyani mengatakan, pemain e commerce besar seperti Shopee, Tokopedia, Bibli, dan Bukalapak masih mendominasi dan paling digemari. Ia mengatakan industri e-commerce mempunyai prospek yang cukup cerah, dan bisa menjadi tulang punggung ekonomi digital Indonesia.
“Pertumbuhan industri e-commerce memang luar biasa dan termasuk kontributor baru bagi ekonomi Indonesia,” ujar Ai Mulyani dalam acara “Ngobrol@Tempo" tentang e-commerce di Jakarta, Rabu (18/12).
Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezky Yanuar mengatakan, Shopee memang menjadi pemain e-commerce yang paling dikenal di Indonesia. Sepanjang hari belanja nasional pada 12 Desember lalu, Shopee meraih Rp 1,3 triliun Gross Merchandise Value hanya dalam waktu 24 jam dan ada 80 juta barang yang terjual. Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Shopee ikut mendorong daya beli konsumen dan dan tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.