Transisi Energi, Industri Melirik Biomassa

"Teknologi yang menunjang pemakaian energi terbarukan diharapkan bisa maju seperti pembangkit tenaga surya yang berkembang pada akhirnya menjadi biaya yg lebih murah secara operasional," tuturnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia Indroyono Soesilo mengatakan biomassa kayu sangat potensial untuk mendukung program transisi energi nasional. Kita memiliki spesies kayu energi seperti gamal dan kaliandra dengan kadar kalor lebih dari 4.500 untuk substitusi batubara.
Indroyono menjelaskan pengembangan biomassa kayu sebagai sumber energi bisa dilakukan dengan model bisnis multi usaha kehutanan di areal Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH).
"Konsesi PBPH berbasis multiusaha kehutanan ini bisa mendukung penyediaan biomassa kayu," ujarnya.
Indroyono menambahkan dalam waktu dekat akan diterbitkan Permen ESDM yang mengatur pemanfaatan biomass untuk campuran bahan bakar pada PLTU. Melalui Permen ESDM ini, lanjutnya, diharapkan dapat diperoleh harga biomass yang menarik, sehingga dapat mendorong pembangunan hutan tanaman energi sebagai sumber bahan baku biomass yang berkelanjutan.
Ketua Steering Committee Green Economy Kaukus DPR yang juga anggota Dewan Energi Nasional Satya Widya Yudha mengapresiasi langkah industri yang melakukan transisi energi.
Dia mengingatkan upaya dekarbonisasi dengan transisi energi untuk mencapai net zero emission tidak bisa dilakukan satu pihak sendirian melainkan harus melibatkan semua pihak, termasuk korporasi. (esy/jpnn)