Transmigrasi Solusi Atasi Kemiskinan, Menteri Ini Puji Cara Orba
jpnn.com -
JAKARTA - Sejak zaman Orde Baru, program transmigrasi sudah melahirkan 619 kawasan transmigrasi. Tersebar di 23 kabupaten dan 13 provinsi. Dan kini, program itu kembali digalakkan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar mengatakan, transmigrasi bukan program yang menakutkan. Akan tetapi program yang menjadi solusi dan harus disambut dengan suka cita.
"Telah banyak kisah sukses dalam program transmigrasi. Namun belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Apalagi kita lihat saat ini terjadi PHK di mana-mana. Ini menambah kemisinan yang semakin parah, terutama di Jawa. Ini problem sosial ekonomi yang bisa diatasi melalui transmigrasi,” kata Marwan.
Seiring itu, dia meminta dukungan agar program-program pemberdayaan masyarakat dengan konsep pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) segera digenjot. Langkah ini guna menghindarkan masyarakat trans dari himpitan ekonomi yang kerap dimanfaatkan rentenir.
“Waktu saya meninjau Kota Transmigrasi Baru (KTM) di Telang, Banyuasin (Sumatera Selatan), ada laporan petani dulunya sering dililit utang oleh para rentenir. Nah, salah satu solusinya menghidupkan program UMKM dan koperasi. Hasilnya sangat manjur. Masyarakat jadi lebih mandiri secara ekonomi dan terbebas dari lilitan utang para rentenir,” papar Marwan saat membuka seminar ketransmigrasian, Selasa (1/9).
Solusi yang dikembangkan di Banyuasin tersebut, menurut Marwan, sejalan dengan konsepnya. Sejak awal ia mengaku telah mengusulkan pembentukan 5.000 UMKM di daerah-daerah tertinggal dan transmigrasi. "Namun sayang dicoret oleh Bappenas dengan alasan tidak disampaikan dengan jelas," keluhnya.
Sekarang, Marwan kembali ingin munculkan kembali UMKM di daerah transmigrasi dan pulau terluar. Dia berharap usulannya dapat terwujud dalam waktu dekat. (gir/jpnn)