Trauma, Kini Daerah Sudah Siaga Kebakaran Hutan
jpnn.com - JAKARTA-- Sejumlah daerah kini sudah menetapkan status siaga lebih dini untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan di tanah air. Jumlah hotspot atau titik panas diharapkan turun tajam tahun ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, pemerintah pusat bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kota/kabupaten telah melakukan rapat koordinasi. Hasilnya, sejumlah posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan sudah didirikan. Terutama di tempat yang rawan kebakaran yaitu Sumatera dan Kalimantan.
"Tim gabungan satuan tugas penanggulangan karhutla dari BPBD, TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, perusahaan perkebunan dan pemadam kebakaran juga langsung turun ke lapangan saat terjadi kebakaran hutan dan lahan," tuturnya, kemarin (12/3).
Menurutnya, pesawat untuk bantuan pemadaman telah siaga di beberapa lokasi. Selain itu, ratusan sekat kanal sudah dibangun. Beberapa daerah juga sudah menyatakan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan sejak beberapa waktu lalu. Seperti, Provinsi Riau dan 6 kabupatennya. Artinya, mereka dalam kondisi siaga untuk menghadapi bencana yang terus berulang tiap tahun ini.
Diakuinya, kebakaran hutan dan lahan akan sulit dicegah. Apalagi saat mengacu sejarah kebakaran yang ada di Riau yang hampir tidak pernah tanpa api.
Saat ini, peningkatan hotspot sudah terdeteksi di Riau dan Kalimantan Timur. Sebab, di dua wilayah ini sedang dalam kondisi sangat kering. Sedikit api bisa langsung menjalar ke lahan lain. Dari laporan yang diterima, kebakaran hutan dan lahan terjadi di lahan perkebunan masyarakat, perkebunan swasta, hutan dan semak belukar.
Hingga kemarin, hotspot masih terdeteksi di daratan Sumatera dan Kalimantan. Ada 48 hotspot yang tersebar di dua pulau tersebesar di Indonesia itu. Meliputi, Kalimantan Selatan 2 titik, Kalimantan Timur 35 titik, Kalimantan Utara 1 titik, Sumatera Utara 1 titik, Riau 6 titik, Jambi 1 titik dan Sumatera Selatan 2 titik. (mia/sof/flo/jpnn)