Tren Inflasi Rendah Terus Berlanjut
Lantas, cabai keriting 23 persen, cabai merah 14,9 persen, dan bawang merah 14,9 persen.
’’Kenaikan komoditas pangan, khususnya bumbu, jelang akhir tahun disebabkan oleh terganggunya pasokan cabai karena peningkatan intensitas hujan. Selain itu, inflasi inti juga cenderung meningkat menjadi 3,18 persen yoy dari bulan sebelumnya 3,08 persen yoy. Hal ini dipengaruhi depresiasi nilai tukar rupiah serta tren kenaikan harga komoditas global,’’ paparnya.
Hingga November, inflasi sejak Januari hingga kemarin mencapai 2,44 persen. Pada Desember ini, diprediksi tekanan inflasi cenderung kembali meningkat seiring dengan pertumbuhan peningkatan permintaan menjelang Natal, tahun baru, dan curah hujan yang tinggi.
’’Kondisi itu diperkirakan mendorong kenaikan harga komoditas pangan. Secara keseluruhan, inflasi pada akhir tahun diperkirakan berada di kisaran 3,00 persen secara year on year,’’ katanya.
Ekonom Bank BCA David Sumual juga memperkirakan inflasi November ini berada di bawah 0,5 persen.
Tepatnya 0,3–0,4 persen. Inflasi dipicu depresiasi rupiah dan kenaikan harga barang-barang impor.
’’Walaupun memang sebagian belum banyak yang menaikkan harga, tapi pengaruh ke ekspektasi inflasinya. Jadi, bahaya kalau ada pelemahan kurs itu pengaruhnya ke ekspektasi inflasi ke depan,’’ katanya.
Menurut David, tren kenaikan inflasi dan pertumbuhan suku bunga menunjukkan bahwa pengusaha yang awalnya menunda untuk mengambill kredit justru mencairkan pinjaman yang diterimanya untuk modal usaha.