Tren Teknologi Layar MicroLED Akan Berkembang Tahun Depan
jpnn.com - Sebagian besar kacamata augmented reality (AR) telah menggunakan teknologi yang dikenal Liquid Crystal on Silicon (LCoS) untuk layar. Tapi, teknologi tampilan layar lain tampaknya lebih cocok untuk perangkat warable tersebut.
Menurut Digitimes dan unit penelitiannya, microLED akan menjadi teknologi layar mainstream yang digunakan pada headset AR pada masa depan. Meskipun orang lain telah menggunakan proyeksi laser, ada kekhawatiran bahwa sinar laser dapat merusak retina mata pemakainya.
Laporan itu menyebut, layar AMOLED bisa menjadi penantang utama microLED. Namun, tampaknya layar microLED memiliki latensi lebih rendah, kontras lebih tinggi, dan umur lebih panjang daripada AMOLED.
Melalansir Phone Arena, Rabu (26/12), microLED juga 30 kali lebih terang dari layar AMOLED. Meski microLED itu tampak cocok untuk kacamata AR, tapi akan ada kekhawatiran juga terkait dengan teknologi layar tersebut.
Sejauh ini, display microLED belum diproduksi secara massal. Saat Samsung memperkenalkan prototipe microLED di Consumer Electronic Show (CES), memproduksi layar ini dianggap sulit yang mengakibatkan kerugian biaya besar.
Kendati demikian, Apple telah mengerjakan display microLED setelah membeli Teknologi LuxVue, dan perusahaan tersebut dilaporkan memiliki 300 engineer yang mengerjakan proyek tersebut.
Karena kesulitan dalam memproduksi layar microLED, Apple hampir menyerah pada teknologi ini tahun lalu. Seorang pakar layar melihat ini sebagai "peluang emas" bagi Apple.
"Semua orang bisa membeli layar OLED atau LCD. Tetapi Apple bisa memiliki microLED," ujarnya. Apple sendiri dikabarkan sedang mengerjakan kacamata AR.