Truk v Truk, Sopir Tewas Tergelincir
jpnn.com - PROBOLINGGO – Arus lalu lintas di jalur pantura Pasuruan–Probolinggo, Desa Sedarum, Kecamatan Nguling, Kamis (29/5) macet sekitar tiga jam. Sebab, dua truk dump bertabrakan di kawasan setempat. Selain macet panjang, kecelakaan itu mengakibatkan seorang sopir meninggal.
Korban tersebut bernama Joko, 50, sopir truk nopol N 8035 UQ, warga Jalan Sunan Kudus, Sumber Taman, Kota Probolinggo. Dia meninggal karena tergencet badan truk. Berdasar informasi, kecelakaan maut itu terjadi pukul 11.00. Dua truk dump tersebut melaju dari arah berlawanan.
Awalnya, Joko yang melaju dari barat ke timur tidak sendirian. Dia ditemani Samsi, 24, kernet truk. Mereka hendak mengambil muatan pasir ke Lumajang. ’’Karena tidak bermuatan, kendaraan diduga melaju sangat kencang,’’ ujar Kanitlaka Polres Pasuruan Kota Iptu Miftaful.
Saat berada di lokasi kejadian, truk yang disopiri Joko itu berniat mendahului kendaraan di depan. Diduga, Joko yang hendak menyalip kurang memperhatikan kondisi sekitar.
Dari arah berlawanan, juga terdapat truk dump muatan pasir nopol W 8967 UN yang disopiri Atmowiyono, warga Wali Kota Gatot, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Lantaran dua truk tersebut sudah sangat dekat, tabrakan tidak bisa dihindari. Dua kendaraan yang diduga melaju kencang itu bertabrakan tepat di markah tengah jalan.
’’Di situ (lokasi kejadian, Red), adamarkah garis lurus (tanda dilarang mendahului, Red). Namun, truk nopol N 8035 UQ malah melewati markah jalan,’’ jelasnya setelah melakukan olah TKP kemarin.
Karena itu, Joko tergencet di kepala truk yang ringsek parah. Evakuasi berlangsung lama. ’’Sekitar setengah jam kami mengevakuasi korban yang tergencet,’’ ungkapnya.
Setelah dievakuasi, Joko yang terluka di dada bagian kanan, kelopak mata kanan robek, dan kaki kanan hancur langsung dilarikan ke RSUD Tongas, Kabupaten Probolinggo. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan. ’’Dia (Joko, Red) meninggal di rumah sakit,’’ imbuhnya.