'Tsunami Dari Gunung', Hancurkan Angan-angan Awaludin
Kamis, 07 Oktober 2010 – 15:16 WIB
Ia mengisahkan,saat hari naas itu,ia dan istrinya sedang berada di rumah,sekitar kompleks pasar. Ia mulai curiga dengan naiknya permukaan air laut. Kemudian,air sungai yang letaknya tak jauh dari pasar mulai meluap. Hingga akhirnya datanglah banjir bandang disertai kayu gelondongan dan batu-batuan.
Ketika itu,ia mencoba menyelamatkan anaknya yang baru berusia 5 bulan. Awaludin sudah memegang erat buah hatinya,namun apa daya kuatnya dorongan banjir bandang serta kayu mengakibatkan anak semata wayangnya tersebut terlepas dari tangannya. ‘’Ketika itu pikiran saya langsung down. Anak saya dibawa banjir. Istri saya tidak kelihatan,’’ tuturnya sedih menahan tangis.
Selama dua hari ini berusaha mencari anak dan istrinya,berjalan di atas lumpur dan hadangan batang kayu,namun tak ditemukan juga. Dengan kondisi luka berat,ia pun pasrah,hingga akhirnya ikut dievakuasi ke Manokwari.