Tuding Petahana Curang, Oposisi Australia Tetap Legawa Mengaku Kalah
jpnn.com, MELBOURNE - Hanya beda beberapa jam. Tapi, betapa kontras pidato yang disampaikan Pemimpin Partai Buruh Australia Bill Shorten. Kemarin pagi, dari Melbourne, sebelum warga Negeri Kanguru berbondong-bondong ke bilik suara, Shorten dengan lantang bicara tentang menghentikan kekacauan politik. Juga, bagaimana cara menanggulangi perubahan iklim.
''Kami siap beraksi mulai besok (hari ini)," katanya sebagaimana dikutip Agence France-Presse, mengindikasikan keyakinannya bakal memenangi pemilu federal yang berlangsung kemarin, Sabtu (18/5).
Maklum, dalam berbagai jajak pendapat di dua tahun terakhir, Partai Buruh selalu unggul. Dalam polling terakhir, mereka mencatat keunggulan 51 persen. Artinya, Shorten berpeluang ke singgasana perdana menteri (PM) Australia yang diduduki Scott Morrison.
Tapi, kepercayaan diri yang didasari keunggulan jajak pendapat dengan margin setipis itu rupanya terlalu prematur. Hasil dari bilik suara berkata lain.
BACA JUGA: Scott Morrison Menangi Pemilu Federal Australia
Mengutip BBC, sampai pukul 22.00 WIB, dengan 70 persen suara sudah terhitung, koalisi Partai Liberal sudah merebut 74 kursi. Sedangkan koalisi Partai Buruh cuma 65 kursi.
Raihan sementara koalisi Liberal itu didapat dari Partai Liberal dengan 43 kursi, Partai Liberal Nasional 23 kursi, dan Partai Nasional 10 kursi. Total kursi yang diperebutkan di DPR atau majelis rendah adalah 151 kursi. Itu artinya, satu partai harus merebut setidaknya 76 kursi jika ingin membentuk pemerintahan mayoritas.
Meski hasil resmi belum diumumkan, Shorten sudah mengaku kalah. Tadi malam WIB dia telah menelepon Morrison untuk mengucapkan selamat.