Tugas Paramedis di 'UGD Buruh Migran'
Ada Pasien Patah Tulang karena Hindari Kehormatan HilangMinggu, 11 April 2010 – 08:34 WIB
Terminal khusus TKI yang terletak di kawasan Selapanjang, Tangerang, itu memang dikelola Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). Pembangunan fasilitas khusus bagi "pahlawan devisa" itu memang wajar. Tahun lalu, para TKI secara total membawa USD 6,7 miliar lebih atau sekitar Rp 61 triliun. Di areal 300 meter persegi itu terdapat berbagai loket untuk penukaran uang dan berbagai sarana pemulangan TKI ke daerah masing-masing dengan angkutan khusus.
Namun, seperti pengalaman Sukanah, tidak semua TKI "terutama wanita buruh migran" beruntung. Banyak yang pulang dari luar negeri justru memerlukan treatment khusus. Kepada petugas di terminal itu, mereka bisa melapor jika ada majikan nakal, tidak mendapat gaji, mengalami tindak kekerasan, atau bahkan pemerkosaan.
Dari berbagai fasilitas di terminal 4, ruang yang paling sibuk adalah klinik atau lazim disebut "UGD TKI". Hari itu lima petugas medis sibuk menangani sekitar 10 buruh migran. Ruangan berukuran 15 x 10 meter tersebut dibagi tiga bagian. Bilik utama adalah tempat dokter melakukan diagnosis. Di belakangnya ruangan untuk pasien yang sedang dalam perawatan. Ruangan ketiga yang berada di kiri ruang diagnosis adalah kamar istirahat petugas medis.