Tujuh Investor Berminat Kelola Air Bersih di Pulau Berbentuk Kalajengking Ini
Di ujung kontrak, seluruh aset ATB yang diperkirakan telah mencapai Rp 1 triliun akan kembali ke BP Batam.
“Aset-aset tersebut antara lain pipa-pipa, jaringan pipa baru, Water Treatmant Plant (WTP), dan sarana lainnya akan kembali ke BP Batam,” tambah Robert.
Robert mengakui bahwa BP Batam tak bisa sepenuhnya mengelola air karena tupoksi utamanya adalah mempercepat investasi di Batam.
“Kontrol tetap di BP Batam dan pengelolaan air dan distribusinya dipercayakan kepada pihak swasta yang akan berperan seperti sebuah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Batam,” jelasnya.
Menurut Robert, ATB sudah bekerja dengan sangat baik dengan tingkat distribusi air mencapai 98 persen dan tingkat kebocoran di bawah 15 persen.
“Memang pada awalnya pengelola air akan merugi nantinya. ATB saja merugi selama 8 tahun terlebih dahulu,” ungkapnya.
Konsesi ATB akan berakhir pada November 2020. Namun selama enam bulan setelahnya, ATB masih bertanggungjawab untuk mengurus pengelolaan air di Batam sebelum menyerahkannya kepada pemenang tender.(leo)