Tukang Pijat Spa Nekat Bakar 3 Gadis dan 1 Pria
“Apa sudah pulang mbak, sudah nyampai mana?”. “Wiwit hanya menjawab tidak jadi pulang, karena ada temannya yang muntah-muntah. Dia (Wiwit, red) berpamitan untuk menginap,” paparnya.
Kekhawatiran tersangka semakin bertambah, saat handphone Wiwit tidak aktif. “Padahal, saya telpon dia itu setelah ada balasan sms dari dia. Namun, nomor sudah tidak aktif.
Kayubi mengaku sempat ingin menyusul putrinya ke Pacet. Namun, karena pertimbangannya waktu, ia mengurungkan niatannya. Hingga keesokan hari (Rabu, 18/2) pagi, Wiwit belum memberikan kabar kepada tersangka.
“Saya baru dapat kabar Wiwit itu sekitar pukul 09.00 itu sudah perjalanan balik,” ungkapnya.
Dia mengaku tidak marah kepada Wiwit saat tiba di rumah. Ia justru bersyukur karena putrinya kembali ke rumah dengan selamat. Namun, naluri kebapakannya muncul saat mendengar pengakuan Wiwit, bahwa ke empat temannya itu membawanya ke Tretes bukan ke Pacet.
“Kepala saya langsung pusing, dan inisiatif mencari Andri untuk tanggung jawab kepada anak saya,” paparnya.
Kayubi pun mendatangi rumah Andri di Sumput. Kebetulan di sana juga ada tiga teman yang malam itu juga pergi bersama Wiwit ke Tretes. Maka, ke empatnya pun diajak ke Kalipecabean.
Di rumah tersangka, Andri dkk di minta untuk berdiri di ruang tamu. Kemudian sekelilingnya di siram menggunakan bensin. Tujuannya, ingin memberikan efek jera kepada keempat orang itu dengan menakuti-nakuti menggunakan korek api.