Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Tulang Punggung Keluarga, Operasi Payudara di Thailand

Rabu, 08 Oktober 2014 – 04:14 WIB
Tulang Punggung Keluarga, Operasi Payudara di Thailand - JPNN.COM
Mayang Prasetyo (kanan) saat bersama pacarnya, Marcus Peter Volke, di Brisbane, Australia. Foto: Couriermail Brisbane.

Nining mengaku sangat kaget dengan kabar tersebut. Ia sangat tidak percaya anak sulungnya tersebut meninggal dengan cara yang tragis. “Kaget sekali, enggak percaya, seperti mimpi,” kata ibu tiga anak ini.

Ia mengatakan terakhir berkomunikasi dengan Ebi – sapaan akrab Mayang alias Febri- pada 2 Oktober lalu. “Seperti biasa, kita bertukar kabar dengan SMS-an. Menanyakan kabar. Seminggu sebelum kabar dia meninggal juga telponan. Dia tidak cerita apa-apa,” lanjutnya.

Nining bertemu terakhir kali dengan anaknya saat Hari Raya Idul Adha 2013 lalu. Saat itu, Mayang datang bersama Markus, yang diperkenalkan sebagai suaminya. Selama satu minggu, Mayang dan Markus ada di rumahnya. Nining menilai Markus orang yang baik, ramah, dan sangat penyayang dengan keluarga.

Nining yang telah menjanda sejak 9 tahun lalu ini mengaku anaknya tersebut merupakan sosok yang ramah dan baik hati. “Ebi itu heboh, berisik, tidak bisa diam, usil, tidak pelit, pintar masak. Suka berbagi dengan keluarga dan teman-temannya. Ya seperti sinterklas itu. dia mandiri sejak SMP, sudah cari uang sendiri dengan berdagang, ikut-ikut arisan dengan ibu-ibu,” terangnya.

Menurutnya sejak lulus SMA 2005 lalu, Mayang memutuskan untuk merantau ke Bali. Saat itu, Nining tak lagi bekerja dan tidak ada yang menafkahi keluarganya. Berbekal uang tabungan Rp 2 juta, Mayang pun berangkat ke Bali naik bus Kramat Jati.

Di Bali, Mayang tinggal di daerah Seminyak. Pada 2008 Nining menyusul anak sulungnya itu. Ia tinggal bersama Mayang hingga 2010. Saat itulah Nining benar-benar merawat Mayang. Sebab sejak Mayang usia 1 tahun hingga lulus SMA, ia dirawat oleh Rumani, neneknya. “Iya, saya pergi ke Palembang, ikut suami saya yang kedua. Dia saya tinggal di Lampung bersama ibu saya,” katanya.

Nining menceritakan anak laki-lakinya itu memang bersikap dan bertingkah laku seperti wanita. Bahkan ia lebih banyak memiliki teman wanita dibandingkan laki-laki. Menurutnya anaknya merasa anak laki-laki itu nakal dan tidak menyenangkan untuk diajak berteman. “Saya juga memang kurang suka dengan anak laki-laki. Dia suka diejek, dikata-katakan bencong, tapi dia tidak marah,” ujarnya.

Menurut Nining anaknya itu melakukan operasi wajah dan payudara di Thailand pada Maret 2009. Beberapa jam sebelum operasi, Mayang menelponnya memberi tahu hal tersebut. “Sudah saya tanyakan apakah ia yakin dengan keputusannya. Ia jawab yakin dan tidak peduli apapun yang terjadi ke depan,” terangnya.

Dunia tiba-tiba dikejutkan dengan peristiwa mutilasi yang terjadi di Australia. Korbannya yang bernama Mayang Prasetyo (27) ternyata warga Bandarlampung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close